Indonesia adalah negara kepulauan. Belasan ribu pulau membentang dari Sabang sampai Merauke, dengan 5 pulau besar utama. Pulau-pulau tersebut dikelilingi laut.
Aktivitas perjalanan antarpulau menggunakan kapal sudah pasti terjadi setiap hari. Mulai dari perjalanan pribadi, bisnis, hingga logistik, dengan atau tanpa kendaraan.
Semakin lama, pengguna jasa penyeberangan ferry semakin banyak. Layanan penyeberangan ferry pun dituntut untuk berinovasi agar dapat tetap digunakan orang.
Salah satu inovasi tersebut adalah dengan membuat rute penyeberangan kelas ekspres, atau disebut juga kelas eksekutif. Di Indonesia, rute ferry kelas ekspres pertama kali diresmikan di dermaga eksekutif Merak dan dermaga eksekutif Bakauheni pada bulan Maret 2019.
Video
Perbedaan kapal reguler dan kapal express, dalam bentuk video yang diupload pada tanggal 24 April 2022 di Channel Benny Padang. Mari ditonton!
Perbedaan kapal reguler dan ekspres
Tabel dan penjelasan di bawah menunjukkan perbedaan kapal kelas reguler dan ekspres, berdasarkan pengalaman saya menumpang di kedua kelas penyeberangan.
Tabel perbedaan
Ciri-ciri/akomodasi | Reguler | Ekspres |
---|---|---|
Ukuran kapal | Kecil/sedang | Besar |
Harga tiket | Lebih murah (contoh: Merak-Bakauheni Rp419.000)* | Lebih mahal (contoh: Merak-Bakauheni Rp588.000)* |
Durasi perjalanan | Lebih lama (contoh: Merak-Bakauheni 2 jam–3,5 jam)** | Lebih cepat (contoh: Merak-Bakauheni 1 jam–2 jam)** |
Dermaga | Dermaga biasa | Dermaga khusus |
Kelas ruangan | Outdoor, Ekonomi, Bisnis/Eksekutif, Lesehan | Outdoor, Bisnis/Eksekutif, Lesehan |
Menikmati ruangan apakah perlu bayar lagi? | Ya (untuk kelas Bisnis/Eksekutif dan Lesehan) | Tidak |
Wifi | Beberapa kapal ada | Ada |
Penjelasan
Ukuran kapal
Kelas reguler menggunakan kapal yang lebih kecil, sedangkan kelas ekspres kapalnya lebih besar.
Harga tiket
Kelas reguler lebih murah, sedangkan kelas ekspres lebih mahal, karena kapalnya lebih bagus dan fasilitas lebih banyak serta tidak perlu membayar fasilitas lagi.
Durasi perjalanan
Kelas reguler membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyeberang, sedangkan kelas ekspres, sesuai lamanya, lebih sebentar.
Dermaga
Kelas reguler menggunakan dermaga biasa, sedangkan kelas ekspres menggunakan dermaga khusus.
Sebagai contoh: Apabila dalam pelabuhan ada 7 dermaga, maka dermaga 1 sampai 6 adalah dermaga reguler, sedangkan dermaga 7 adalah dermaga khusus kelas ekspres. Bahkan di dermaga kelas ekspres ada "mall pelabuhan" (semacam terminal keberangkatan). Di mall ini calon penumpang dapat mencetak boarding pass, makan/jajan, mengambil tes antigen, dan menikmati fasilitas lainnya.
Bahkan di Pelabuhan Merak, pintu masuk dermaga ekspres terpisah dari pintu masuk dermaga reguler.
Kelas ruangan
Kapal penyeberangan ferry menyediakan ruangan tempat penumpang dapat duduk dan bersantai sambil makan atau minum. Selain ruangan, terdapat juga tempat terbuka untuk duduk-duduk (sambil berfoto-foto) bila lebih suka di ruang terbuka.
Pada penyeberangan reguler, tersedia tempat terbuka (outdoor), ruang ekonomi, ruang bisnis/eksekutif, dan ruang lesehan. Ruang terbuka dan ekonomi dapat dinikmati secara gratis. Untuk memasuki ruangan bisnis/eksekutif dan lesehan, wajib membayar sebesar Rp10.000 sampai Rp20.000. Di kelas reguler, ruangan-ruangan ini kadang menyediakan koneksi internet (wifi).
Pada penyeberangan ekspress, tersedia tempat terbuka (outdoor), ruang bisnis/eksekutif, dan ruang lesehan yang dapat dinikmati tanpa membayar lagi. Di semua kelas ekspress, ruangan-ruangan ini menyediakan koneksi internet (wifi). Ada juga fasilitas charge (cas) baterai HP.
Di ruangan ini, penumpang dapat membeli makanan, minuman, atau jajanan lainnya di kios yang ada di dalam. Baik kelas reguler maupun ekspres harus tetap membayar makanan atau minuman.
Penutup
Itulah tadi perbedaan penyeberangan ferry kelas reguler dan kelas ekspress (eksekutif). Dari kedua kelas ini masih ada juga kekurangannya, terutama kelas ekspress karena masih baru. Misalnya alur cetak boarding pass yang agak berantakan bila sebelumnya memakai jasa rapid test antigen di "mall" beberapa pelabuhan, salah satunya Bakauheni. Selain itu, kapal ekspres yang terakhir saya tumpangi wifinya tidak tersambung ke internet. Semoga dapat menjadi pertimbangan penyedia layanan penyeberangan untuk meningkatkan layanan penyeberangan.
Komentar
Posting Komentar