Penting

Jalan-jalan ke Mal Artha Gading pasca pandemi COVID-19

thumb

15 Oktober 2022, saya jalan-jalan ke Mal Artha Gading bersama dengan keluarga. Kami jalan-jalan karena sudah bosan di rumah, sehingga kami cari makan malam di luar.

Kami memanfaatkan hari ini karena cuacanya tidak hujan, walaupun mendung.

Ini adalah kunjungan kami setelah lama sekali tidak ke sini. Terakhir kali kami berkunjung ke sini adalah jauh sebelum pandemi COVID-19, mungkin 6 atau 7 tahun lalu. Enak sekali kala itu, karena tidak ada aturan pakai masker dan pembatasan lainnya.

1. Tentang Mal Artha Gading

Mal Artha Gading, sering disingkat MAG, adalah salah satu mal di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, tepatnya di Jl. Artha Gading Selatan (dekat Jl. Yos Sudarso), Kel. Kelapa Gading Barat, Kec. Kelapa Gading, Kota Jakarta Utara. Terletak tepat di sebelah utara Mall of Indonesia (MoI).

Jangan sampai tertukar dengan sebuah mall lain di kawasan yang sama, yaitu Mall Kelapa Gading (MKG).

Peta lokasi Mal Artha Gading

Pengembangnya, Artha Graha (AG) Network, menyebutkan bahwa mal ini buka pada tanggal 27 Oktober 2004. Mal ini memiliki luas 6 hektar dengan bangunan 8 tingkat (Lantai B1 hingga Lantai 8, tanpa Lantai 4).

1.1. Parkir

  • Parkir tersedia di basement, lantai dasar, dan gedung parkir.
  • Untuk memasuki gedung parkir, perlu melewati tanjakan yang sedikit agak terjal. Pastikan siapapun yang menyetir mobil lihai dan tetap tenang.
  • Bayar parkir tidak lagi menggunakan uang tunai, tetapi menggunakan uang elektronik. Sistemnya tap-in dan tap-out, mirip di tol Trans Jawa atau sistem pembayaran KRL/MRT.
  • Tarif parkir mobil (tanpa member card) adalah Rp 5.000 untuk 1 jam pertama, dengan tambahan Rp 4.000 setiap jam berikutnya, maksimal Rp 25.000.
  • Contoh perhitungan: Mobil terparkir selama 4 jam. Total tarifnya adalah: Rp 5.000 (1 jam pertama) + 3 × Rp 4.000 (3 jam berikutnya) = Rp 5.000 + Rp 12.000 = Rp 17.000.

1.2. Isi

Seperti mal pada umumnya, MAG berisi toko-toko yang menjual banyak jenis barang, dan banyak restoran yang menjual macam-macam makanan khas Indonesia maupun luar negeri.

1.2.1. Makanan dan minuman

Orang belum tentu akan beli baju di mall, tapi orang pasti akan lapar, sehingga bisnis makanan adalah salah satu daya tarik yang besar dalam sebuah mall.

Restoran dan outlet penjual makanan/minuman di MAG tersebar di hampir seluruh lantai mall. Ada juga foodcourt khusus di lantai 2.

Karena berlokasi di mall besar, pastinya harga makanan akan lebih tinggi dari warung pinggir jalan. Siapkan minimal Rp 30.000 untuk 1 porsi makanan.

Karena ada banyak, beberapa contoh tempat makan di MAG saya berikan di list di bawah ini:

Keterangan
  • Restoran yang diketahui menyajikan menu non-halal (Alkohol, Babi, dsb), diberi keterangan "non-halal" di akhirnya.
Lantai Basement
  1. Bakmi Naga
  2. Homemade Bakery
  3. Mie Kangkung Berkat
  4. Iki-Kuwi, khas Jawa
Lantai Ground
  1. KFC
    KFCKentucky Fried ChickenTutup
    , dekat Lobby Persia
  2. A&W
    A&WAllen and WrightTutup
    , blok B8 No. 1-2
  3. J.CO
    J.COJohnny CorpTutup
  4. Kopi Kenangan
  5. Kincir, khas Indonesia
  6. Baskin Robbins, es krim
  7. Starbucks Coffee
Lantai 1
  1. Burger King
  2. Hanamasa
  3. Sate Khas Senayan
  4. Lamian Palace, mie khas Tionghoa (Lamian)
  5. Steak 21
  6. Ichiban Sushi
  7. Momoiro, roti/kue (bakery/pastry)
  8. Marugame Udon, mie khas Jepang (udon)
Lantai 2 (West Food Court)
  1. Rica Rico, bika ambon, kue, dan jajanan khas Indonesia
  2. Bebek Mercon Cetar Bunda
  3. Pepper Lunch, aneka menu khas Jepang dengan lada (pepper)
  4. Shihlin, rice box
  5. Lapo Kim Long, khas Tionghoa-Batak, (non-halal)
  6. Crepe Signature, crepe berbagai macam rasa (coklat, keju, pisang, dll.)
  7. Fiesta Steak
  8. Baso Malang Cak Kris
  9. Bakmi Siantar Ko Fei
  10. Hejo Hejo Tjendol, aneka minuman dengan cendol
  11. Soto Ayam Ambengan Surabaya
Lantai 2 (luar West Food Court)
  1. Warung Tekko, khas Indonesia
  2. Golden Lamian, mie khas Tionghoa (lamian)
  3. MM Juice
    MM JuiceMM: Minuman MelawaiTutup
    , aneka makanan, aneka jus
  4. Nanami Ramen, mie khas Jepang (ramen)
  5. Soto Kudus Senayan
  6. Rempah Bistro, aneka masakan dengan bumbu dan rempah khas Indonesia
  7. HokBen
    HokBenHoka Hoka BentoTutup
  8. Solaria
  9. Bangi Cafe, aneka minuman (terutama kopi) dan makanan
  10. Chop Buntut Cak Yo, menu daging khas Indonesia
Lantai 3-6
  1. May Star, Lantai 3, (non-halal)
  2. Re.Juve, Lantai 3, aneka minuman dan jus
  3. XXI Cafe, Lantai 6, kafe bioskop XXI

1.2.2. Toko lainnya

Seperti mall pada umumnya, berbagai jenis barang seperti elektronik, gadget, fashion, aksesoris, dll. dijual di mall ini. Beberapa contoh tokonya adalah:

  1. Suka Hati Jewellery, Lantai Dasar (Ground) Blok B2 No. 8. Menjual emas, perhiasan, batu, dan aksesoris lainnya
  2. Optik Melawai, Lantai Dasar (Ground) Blok B6 No. 25
  3. iBox, Lantai Dasar (Ground) Blok A3 No. 1, 2, 16, dan 17. Reseller resmi produk-produk Apple (perangkat dan aksesoris)
  4. ATM Center (hanya BCA), Lantai Dasar (Ground)
  5. ATM Center (hanya Mandiri), Lantai Dasar (Ground)
  6. ATM Center, Lantai Dasar (Ground)
  7. Matahari, Lantai Dasar (Ground), 1, dan 2. Menjual pakaian, sepatu, kosmetik, dll.
  8. The Daiso, Lantai 1 Blok B7 No. 1. Menjual pernak-pernik, barang sehari-hari, alat tulis/kantor, dll. yang berasal dari Jepang
  9. Informa, Lantai 2 dan 3. Menjual mebel/furnitur, perlengkapan rumah tangga
  10. ACE, Lantai 1. Menjual elektronik, mesin rumah tangga, perlengkapan bangunan, perlengkapan rumah tangga
  11. KitchenArt, Lantai 3 Blok A5. Menjual perabotan dan perlengkapan dapur
  12. Artha Gading XXI, Lantai 6. Bioskop

2. Situasi terkini

Nampaknya krisis ekonomi dan pasca pandemi berdampak cukup besar terhadap kegiatan dan keramaian di dalam mall. Saat kunjungan saya pada Oktober 2022, mall terlihat jauh lebih sepi dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Padahal waktu itu adalah malam minggu.

mall artha gading lantai 3
Situasi Mal Artha Gading Lantai 3

Tempat paling ramai saat itu adalah beberapa tempat makan yang diminati orang, seperti ramen, Warung Tekko, franchise besar, food court, dan beberapa toko lainnya. Bahkan beberapa tempat makan antriannya mengular sampai ke koridor.

Lantai dasar adalah lantai yang paling banyak dikunjungi orang. Itupun jauh lebih sepi jika dibandingkan dengan 6-7 tahun lalu.

Semakin ke lantai atas, semakin sepi. Hal ini membuat banyak toko di lantai atas yang menutup tokonya secara permanen (atau pindah). Lampu-lampu dan AC di atas juga semakin banyak yang dimatikan untuk menghemat biaya operasional.

Komentar