Taman Mini Indonesia Indah BARU pasca revitalisasi

thumb

Taman Mini "Indonesia Indah" (disingkat TMII), salah satu tempat wisata favorit warga Jakarta dan sekitarnya. Diresmikan pada tahun 1975 dan saat itu dikelola oleh Yayasan Harapan Kita milik Ibu Negara saat itu, Ibu Siti Hartinah (Ibu Tien Soeharto).

Sejak tahun 2020, Taman dengan luas 150 ha (1.500.000 m2) ini terpaksa harus ditutup, kemudian dibuka terbatas demi menghambat penyebaran COVID-19.

Pada bulan April 2021, bersamaan dengan diundangkannya Perpres No. 19 Tahun 2021, pengelolaan TMII berpindah dari Yayasan Harapan Kita ke Pemerintah Republik Indonesia. Pemerintah pun merencanakan revitalisasi TMII untuk mempercantik sekaligus merawat fasilitas di TMII.

Pada tanggal 20 November 2022, pengelola melakukan uji coba pembukaan TMII untuk memperkenalkan wajah baru TMII sekaligus menguji sistem barunya. Saya pun bersemangat dan langsung gercep untuk memesan tiketnya.

Lokasi

Tidak ada perubahan lokasi, Taman Mini Indonesia Indah masih di tempat yang sama. TMII terletak di perbatasan antara Kec. Kramat Jati dengan Kec. Pasar Rebo, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta.

Peta lokasi TMII

Gerbang masuk

Ada 4 gerbang/pintu masuk TMII:

  1. Pintu 1: pintu utama, terletak di Jl. Taman Mini.
  2. Pintu 2: pintu utara, masuk dari depan Asrama Haji Jakarta.
  3. Pintu 3: pintu selatan, terletak di Jl. Mabes Hankam (seberang terowongan putaran ke Kp. Rambutan), melewati depan Keong Mas.
  4. Pintu 4: pintu timur, masuk dari Komplek Padepokan Karyawan TMII.

Gerbang terbesar adalah pintu 1 dan 3, Digunakan sebagai gerbang masuk utama bagi pengunjung. Namun saat uji coba ini, pintu yang dibuka hanya pintu 3, walaupun antriannya mengular sampai pintu 1.

Sedangkan pintu 2 dan 4 lebih kecil, biasanya ditutup, digunakan sebagai pintu masuk pengunjung warga sekitar, atau pintu masuk karyawan.

Selama revitalisasi, pintu 3 dibangun menjadi lebih besar dan megah. Sebelumnya, pintu 3 hanya pintu kecil.

Peta gerbang masuk TMII (lihat ikon warna UNGU)

Jam buka

Selama masa pandemi COVID-19 sampai masa uji coba, jam buka TMII adalah pukul 06:00 - 18:00.

Harga tiket

Harga tiket TMII (hanya pintu masuk) per orang adalah Rp 25.000.

Isi

Daftar tempat yang bisa dikunjungi di TMII:

Taman, flora, fauna, dan perairan

  1. Danah miniatur Indonesia. berada di tengah-tengah danau di bagian tengah TMII.
  2. Taman bunga: Taman Anggrek, Taman Kaktus, Taman Apotek Hidup, dan Taman Melati.
  3. Dunia air tawar
  4. Taman hewan: Taman Bekisar, Taman Burung
  5. Taman budaya: Taman Ria Atmaja, Taman Budaya Tionghoa

Fasilitas keagamaan

Fasilitas keagamaan ini bukan hanya sekedar bangunan, tetapi memang benar-benar digunakan untuk ibadah masing-masing keagamaan.

  1. Islam: Masjid Pangeran Diponegoro
  2. Kristen (Protestan): Gereja Haleluya
  3. Katolik: Gereja St. Catharina
  4. Kepercayaan lokal Indonesia: Sasana Adirasa Pangeran Samber Nyawa
  5. Hindu: Pura Penataran Agung Kertabhumi
  6. Budha: Vihara Arya Dwipa Arama
  7. Konghucu: Kuil Kong Miao

Anjungan rumah adat

Anjungan terdiri dari rumah adat 38*) **) provinsi di Indonesia. Anjungan juga dapat memiliki monumen atau markah tanah (landmark). Contohnya Anjungan Kalimantan Barat dengan tugu khatulistiwa mini, dan Anjungan Aceh dengan pesawat Seulawah (RI-001).

Kebanyakan anjungan memiliki satu rumah adat. Beberapa anjungan memiliki lebih dari satu, contohnya Anjungan Sumatera Utara yang terdiri dari rumah adat Melayu, Batak (Toba, Karo, Simalungun, Pakpak, Mandailing), dan Nias.

Catatan
  • *) Berdasarkan jumlah provinsi saat ini, di luar IKN.
  • **) Saya belum sampai ke anjungan Papua karena terbatasnya waktu dan transportasi, jumlah anjungan kemungkinan masih 33 (Anjungan Kalimantan Timur, Papua, dan Papua Barat masih belum dimekarkan menjadi Anjungan Kalimantan Utara dan provinsi-provinsi baru di Papua tahun 2022), tetapi yang jelas semua anjungan mewakili ke-38 provinsi.

Teater

  1. Keong Mas, dekat pintu 3
  2. Teater 4D
  3. Teater Tanah Airku
  4. Teater Bhinneka Tunggal Ika

Pendidikan, rekreasi, dan transportasi

Fasilitas yang memberikan edukasi / pendidikan (terutama bagi anak-anak), dan dapat dijadikan tempat rekreasi (refreshing / healing). Fasilitas parkir dan transportasi juga digabungkan ke kategori ini untuk menghemat tempat.

  1. Berbagai museum
  2. Istana anak-anak
  3. Pemancingan Telaga Mina
  4. Gedung dan area parkir
  5. Kereta gantung beserta stasiunnya
  6. Tram mover "Garuda Kencana" beserta stasiunnya
  7. Bus/kereta keliling (shuttle bus) beserta haltenya
    • Bus terdiri dari mobil minibus listrik dan truk diesel kecil yang dikonversi menjadi kereta keliling.

Gedung pertunjukan/pertemuan

Gedung serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai acara (pernikahan, wisuda, pertunjukan seni, festival/lomba, seminar).

  1. Sasono Langen Budoyo
  2. Sasono Adiguno
  3. Sasono Utomo
  4. Sasono/Sasana Kriya

Wajah baru

Pada tanggal 20 November 2022, TMII kembali dibuka terbatas untuk 5.000 pengunjung. Pembelian tiket dilakukan secara online.

Berikut daftar perubahan yang saya amati di TMII

Kendaraan bermotor dilarang masuk, menjelajah TMII wajib menggunakan bus keliling

  • Mobil dan motor wajib parkir di gedung parkir yang baru dibangun, atau di tempat lain atas arahan petugas jika gedung penuh.
  • Pengunjung akan mengelilingi TMII menggunakan transportasi dalam TMII, seperti:
    1. Bus keliling (shuttle bus),
    2. Tram mover (trem layang) "Garuda Kencana" – dulunya aeromovel "Titihan Samirono", dan
    3. Kereta gantung.
  • Pengecualian untuk pengunjung yang membawa kendaraan listrik atau memiliki izin khusus (misalnya untuk keperluan acara di dalam anjungan, dan bukan sekedar pengunjung).

Pembangunan/pemugaran anjungan

  • Rumah adat dipugar agar tetap kokoh dan tidak rusak.
  • Beberapa rumah adat dibangun ulang atau ditambah, misalnya rumah adat Toba, Mandailing, dan Pakpak (semuanya di Anjungan Sumatera Utara).

Lajur sepeda

Kini, di sebelah kiri jalan telah ditambahkan lajur sepeda. Lajur sepeda diberi warna hijau.

Trotoar

Bukan hanya pesepeda yang dimanjakan, pejalan kaki juga dimanjakan dengan trotoar (jalur pejalan kaki). Trotoar juga dilengkapi oleh guiding block (tactile paving atau braille blocks) untuk memandu pengunjung yang mengalami gangguan penglihatan.

Taman yang semakin dipercantik

Mata pengunjung akan dimanjakan dengan yang hijau-hijau. Kawasan penghijauan yang semakin dipercantik akan menambah indah TMII. Semakin banyak tanaman, kualitas udara akan semakin bagus.

Menara pandang Saujana

Saat ini ada menara pandang di seberang anjungan Sumatera Selatan. Menara pandang ini bernama "Saujana". Pemandangan utama yang ditawarkan adalah danau dan miniatur kepulauan Indonesia.

Tutupnya SnowBay, digantikan oleh gedung parkir

Sepi pengunjung saat pandemi, kolam renang SnowBay (SnowBay Waterpark) ditutup untuk selama-lamanya. Di atas lahan bekas SnowBay, didirikan gedung parkir untuk pengunjung, agar pengunjung tidak perlu membawa kendaraan ke dalam area utama.

Gedung parkir berkapasitas 559 kendaraan bermotor. Bila tidak muat, area lain juga dijadikan tempat parkir (atas arahan petugas).

Salah satu halte bus keliling ada di depat gedung parkir, sehingga pengunjung yang baru turun dari mobil bisa langsung naik bus.

Perbaikan dan peningkatan yang harus dilakukan pengelola

Masa uji coba sangat penting, karena dapat melihat bagian mana yang seharusnya diperbaiki atau dikembangkan, sebelum buka secara penuh. Di bawah ini adalah daftar sistem/fasilitas yang harus diperbaiki, sesuai dengan pengalaman kunjungan saya.

Sistem transportasi yang sangat tidak teratur

Sistem transportasi dalam TMII saat ini adalah salah satu yang paling harus diperbaiki. Jika tidak, bisa terjadi kekacauan yang tidak terbayangkan saat musim liburan sebenarnya.

  • Halte bus keliling tidak didesain untuk antrian panjang, sehingga antrian bisa membeludak dan mengular sangat jauh dengan tidak teratur.
  • Halte bus keliling tidak dijaga petugas, sehingga memperparah peristiwa saling serobot antrian.
  • Jumlah bus sangat kurang.
  • Bus keliling dari parkiran tidak menjangkau banyak tempat, hanya sampai anjungan Bengkulu yang jaraknya hanya ratusan meter.
    • Untuk lanjut menjelajahi TMII, harus jalan kaki, naik bus rute lain, atau naik trem Garuda Kencana (saat itu belum berfungsi).
    • Sistem transit sangat merepotkan pengunjung, sedangkan berjalan kaki kurang cocok bagi lansia, apalagi penyandang disabilitas.
    • Lebih baik dibuat satu rute bus yang dapat mengelilingi seluruh area TMII.

Karena beberapa kali tidak dapat bus akibat kalah rebutan, saya (yang berharap bisa berkeliling seluruh TMII naik bus) rela mengantri lama sekali sampai dapat, yang ternyata rutenya sangat pendek. Setelah naik sampai anjungan Bengkulu, saya pun memutuskan untuk jalan kaki saja.

Orangtua saya yang sudah tergolong lansia sudah tidak sekuat dulu lagi bila harus jalan kaki mengelilingi seluruh TMII. Akhirnya, saya pun mengikuti mereka, dan hanya jalan sampai Anjungan Kalimantan Barat.

Guiding block atau perlengkapan lain terlepas

Ada tempat di mana guiding block terlepas (sepertinya di depan anjungan Kalimantan Barat). Ini berbahaya, karena guiding block ternyata ditempel dengan paku. Paku dapat menyebabkan cedera pada pejalan kaki.

Petunjuk menuju fasilitas vital

Petunjuk menuju wahana atau anjungan saya rasa hanya perlu penambahan/penyempurnaan sedikit saja. Tetapi, petunjuk menuju fasilitas yang sangat penting seperti toilet harus diperjelas, agar pengunjung tidak kebingungan mencari toilet.

Kurangnya penjual makanan

Khusus untuk ini sepertinya hanya akan terjadi pada saat uji coba saja. Saya yakin saat dibuka penuh, akan banyak penjual makanan.

Namun bila suatu hari pengelola menginginkan uji coba pembukaan sekali lagi, pertimbangkan untuk menyewakan stand makanan non-permanen (hanya beroperasi saat uji coba saja).

  • Sebenarnya kemarin sudah ada penjual makanan keliling, namun menu makanannya hanya terbatas pada mi instan gelas.
  • Di banyak anjungan, tersedia juga penjualan makanan khas daerah, tetapi tidak semua buka. Yang buka pun ternyata buka terbatas karena dipesan untuk acara di anjungan.

Penutup

Itulah wajah baru TMII yang dapat saya bagikan. Tidak semua kawasan dapat saya jelajahi karena keterbatasan waktu dan tenaga.

Namanya uji coba, wajar bila ditemukan hal-hal yang tidak sesuai keinginan. Justru salah satu tujuan uji coba adalah melihat sistem mana yang masih berantakan, agar dapat diperbaiki sebelum pembukaan penuh.

Saya yakin di masa depan TMII dapat menjadi sebuah tempat wisata yang indah, mendidik, dan menjadi percontohan bagi tempat wisata lainnya.

Komentar