Pada tanggal 21 Juli 2021, 28 hari sejak vaksinasi pertama saya bersama bapak dan ibu divaksin COVID-19 dosis kedua. Dengan memperoleh vaksin kedua ini, kami akhirnya memperoleh dosis vaksin lengkap.
Tentang penyelenggaraan vaksinasi
- Vaksinasi dosis kedua diselenggarakan pada tanggal 21 Juli 2021 di RS Elisabeth Bekasi. Vaksinasi ini diselenggarakan 28 hari setelah pemberian vaksin dosis pertama, yaitu pada tanggal 23 Juni 2021.
- Vaksin yang diberikan adalah CoronaVac yang dibuat oleh Sinovac Biotech dari Tiongkok. Di Indonesia, lebih terkenal dengan nama Sinovac.
- Program vaksinasi kali ini diprioritaskan untuk lansia (>60 tahun), pra-lansia (50-60 tahun), dan pendampingnya (minimal 18 tahun).
- Tidak ada biaya yang dipungut untuk setiap dosis vaksin dan tidak ada biaya jasa penyuntikan vaksin. Semuanya gratis.
Sebelum vaksinasi
Sebelum vaksinasi, kami menjaga kondisi tubuh dengan tidak melakukan aktivitas yang terlalu berat dan minum suplemen vitamin. Aktivitas sehari-hari tetap kami lakukan seperti biasa.
Tidak seperti saat dosis pertama, kami tidak perlu melakukan pendaftaran lagi secara online, karena jadwalnya sudah ada di kartu/sertifikat vaksin, sehingga kami secara otomatis langsung terdaftar.
Hari vaksinasi
Kami tiba di tempat vaksinasi pukul 11:00. Suasananya betul-betul berbeda dibandingkan saat vaksinasi dosis pertama. Saat kami tiba di RS pada vaksin dosis pertama, antrian mengular sampai ke parkiran dokter, mungkin sekitar 150 meter dari meja pendaftaran di dalam gedung.
Gambar di atas adalah saat vaksinasi pertama. Suasananya lebih ramai. Saat kami sampai di tempat pada vaksinasi kedua, jalan masuk ke gedung benar-benar kosong.
Tanpa antrian sama sekali, kami langsung ke meja pendaftaran untuk verifikasi data dan mendapatkan formulir.
Isi formulir
Formulir yang diberikan sama persis dengan formulir saat vaksinasi pertama. Namun calon penerima vaksin harus menjawab pertanyaan ini: "Apakah setelah vaksinasi COVID-19 pertama mengalami alergi berat?". Pertanyaan tersebut adalah pertanyaan khusus vaksinasi kedua.
Menunggu giliran
Saat itu antrian calon penerima vaksin sedang kosong. Tidak ada yang menunggu giliran di ruang tunggu. Petugas langsung memperbolehkan kami untuk masuk ke dalam ruang vaksinasi.
Dapat giliran vaksinasi
Tanpa mengantri, kami langsung masuk untuk pemeriksaan tekanan darah dan suhu. Setelah pemeriksaan, lanjut ke skrining dengan dokter untuk memastikan bahwa kami layak divaksin dengan menanyakan pertanyaan yang ada di formulir, supaya benar-benar dijawab jujur dan tidak ada efek samping parah yang terjadi karena disuntik saat kondisi tubuh tidak layak. Syukurlah kami bertiga lolos.
Satu persatu dari kami langsung ke meja vaksinasi, lalu disuntik vaksin di lengan kiri atas. Sama seperti sebelumnya, jarumnya hampir tidak terasa.
Sambil disuntik, saya menyempatkan diri untuk mengobrol dengan petugas. Ternyata, sebagian besar orang sudah datang lebih pagi dan divaksin lebih cepat. Pantas saja kami dapat nomor antrian lebih dari 250, padahal masih pukul 11-an.
Bandingkan dengan saat vaksinasi pertama. Kami mendapat nomor sebelum 220, padahal sudah jam 1 siang, setelah istirahat makan siang.
Menerima kartu vaksinasi dan pulang
Pasca disuntik, kami diwajibkan untuk menunggu selama 15 sampai 30 menit. Ini bertujuan supaya kami bisa langsung diperiksa dan diberikan tindakan oleh dokter bila terjadi efek samping yang berat.
Setelah sekitar 15 menit, satu per satu dari kami dipanggil oleh petugas untuk mendapatkan kartu vaksinasi yang berbentuk lembaran kertas HVS A4. Di kartu juga tercantum jenis vaksin dan batch-nya sejak vaksinasi pertama hingga vaksinasi kedua.
Kami langsung pulang setelah menerima kartu vaksin. Sayangnya tidak seperti vaksin pertama, tidak ada bingkisan yang dibagikan. Mungkin sudah habis untuk penerima vaksin sebelumnya.
Efek samping
Sampai malam pukul 10, saya merasakan beberapa efek samping, namun lebih ringan dari efek samping vaksinasi pertama.
Efek samping 1: Ngantuk, badan berat
Pulang dari vaksinasi, setelah mandi dan makan siang (pukul 14), terasa badan agak berat dan mengantuk, lebih dari vaksinasi pertama. Saya sampai tidur siang lama, ada 3 jam atau lebih.
Efek samping 2: Pegal-pegal ringan
Sebelum tidur siang, saya merasa badan agak pegal-pegal, terutama di bekas suntikan dan lengan yang disuntik, namun tidak sampai meriang seperti setelah vaksinasi pertama.
Dengan menjalani vaksin kedua, maka vaksinasi kami lengkap sudah. Namun kami harus menunggu beberapa minggu sampai kekebalannya terbentuk secara penuh.
Tentunya setelah kebal kami masih harus menjalani protokol kesehatan.
Komentar
Posting Komentar